Politisi yang jauh dari nilai-nilai pengamalan Agama akan terjebak pada politisi bermodalkan retorika dan pengkhinatan semata, semuda Ia beretorika pada alam reformasi ini. Terkadang kita terus berbuat, tapi kita juga melupakan hakekat dari apa yang kita perbuat ,terjebak pada kondisi mayoritas. Seperti Mahasiswa yang turun kejalan tanpa mengetahui apa tuntutan Orasinya dan siapa dibalik semua itu.
Hakekatnya Politik bukan sekedar kepentingan namun, sebuah jalan terbuka untuk sebuah perubahan segala dimensi kehidupan : pendidikan, politik, sosial,hukum, ekonomi ,budaya , dan politik itu sendiri. Kita akan dapat mengembalikan citra politik dengan menanamkan FASTABIKUL KHAIRAT : Berlomba -lamba dalam kebajikan LILLAHI TAA'LA dan amanat penderitaan Rakyat dan bukan sekedar kepentingan partai semata. Siapa yang akan menjaga citra politik kalau bukan kita makhluk sosial?????? dimana sosial dan politik adalah saudara kembar.
SALAM POLITIK.
*********
Smd.23092015