Aku tetap setia pada Duniaku
dunia puitis yang aku kenal empat belas tahun silam
saat seragam putih biru masih selalu menemaniku
dalam pencarian Ilmu dan jati diri
jalan setapak pematang sawah
yang selalu aku lewati
tetap membekas dalam ingatanku.
Aku berenang pada telaga puisi
walaupun aku tahu, aku bukanlah sastrawan
biarlah lembaran-lembaran goresan pena ini
berlari diantara sempitnya kamar rantau ini.
Pada Bumi Borneo
Kusemaikan benih impian
yang kubawah dari Negeri asal
bersama asa dijiwa ini.
Lembaran baru puisi ini
bersama harapan baru
diawal tahun dua ribu enam belas
bersama harapan
yang tetap membaja
sampai tanda kehidupan
tak terbaca lagi
bersama batas usiaku.
*********
(1.7) Samarinda,12 Januari 2016
0 Comments:
Posting Komentar