Banyak pelajaran yang dapat kita ambil disetiap perjalanan. Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, satu perjalanan yang mengajarkan Asoi tentang kesederhanaan didalam kemoderenan dan henonisme. Yang terpenting dalam cinta adalah mengungkapkan rasa dan menjalankan jawaban dari rasa itu dengan tetap pada batasan. Asoi terlenah dengan apa yang telah dia pilih berlayar jauh pada samudera cinta, walau terkadang Ia bertepi itu merenungkan dia yang lalu. Seakan Idealisme pada pergerakan dilumpuhkan oleh rasa cinta.
Cinta yang saat ini membuat Asoi setengah gila, gila bukan sarap namun, namun imajinasi terperangkap pada ambang batas kewajaran. Proposal Skripsi yang seakan penuh kata tunggu dulu, pergerakan yang seakan tak bergerak semua bermain rana mengkwatirkan. Alif sebagai saudara seperjuangan Asoi hanya dapat berbagi tulisan dalam kesendiri dengan harapan tulisannya dapat dibaca orang lain khususnya Asoi.
*********
Samarinda, 29 September 2016
0 Comments:
Posting Komentar