CATATAN AKHIR 2016 Oleh Nahwan Pasangio

"Izinkan aku memilih jalanku sendiri "

Kata singkat yang membuka catatan Akhir 2016, ini bukan orasi politik, bukan pula orasi Ilmiah, bukan juga orasi kebudayaan, tapi tentang orasi rasa. Rasa yang mengajarkan sebuah kesetiaan, rasa tentang kejujuran, rasa saling terbuka yang seketika semua tertutup tanpa pemberitahuan.

Sebuah rasa yang mengantarkanku pada kursi madrasah yang menuntun aku pada sebuah pengembaraan, pengembaraan yang mengajarkan tentang arti kehilangan sebelum kehilangan itu terjadi. Rasa yang membuat aku seperti Insan gila, disaat rasa penuh kehampaan, saat rasa hampa memenuhi ruang waktu, saat semua terbengkalai oleh rasa yang hilang.

"Izinkan aku memilih jalanku sendiri"

Perantau adalah insan yang kuat

perantau dialah pria sejati

perantau dilarang menanggis

perantau bukanlah mereka yang menyerah

pada keadaan.

Perantau adalah mereka yang mengembara 

dengan sejuta impian

walaupun yang mereka tujui

adalah kota asing 

yang tidak pasti.

Semua berjalan pada rotasi rahasia

dialah Rotasi takdir

Takdir Maha Kuasa.

Jikalau perantau itu meneteskan air mata

itu bukanlah air mata penyesalan atas pilihan

melaikan renungan dosa

dosa yang mengentarkan mereka

pada kota hijrah yang mereka tuju.

Sahabat...Saudaraku...Sayangku...Impianku...Mimpiku...

izinkan aku memilih jalanku sendiri

ditahun baru ini

Jika kematian itu menghampiri

sebelum sampai tujuan

Kirimkan aku AL-FATIHAH

Aamiin.

**********

Samarinda,30 Desember 2016