Header Ads

Breaking News
recent

Buletin Al-Iqro / Edisi: 75 / 6 April 2017

SENDIRI TAK SEPI
Oleh : Nahwan Pasangio
"Setiap perjalanan meninggalkan cerita, kita ingin berbagi  setiap cerita,  karena  cerita perekat kebersamaan". (np) 

     Pagi itu sebelum mentari memanjat tinggi,  Ahmad memacu kuda besinya dengan rasa yang tak menentu. Dilema pilihan itu yang menyerang batinnya, satu persatu ia menyapa sahabatnya semua sama, sibuk dengan dunia sendiri gadget ditangan, berselancar pada dunia maya melupakan Sahabat disamping yang sebenarnya ingin berbagi cerita. 

     Ahmad hanya seorang pengembara dengan harapan menjadi motifator bagi setiap sahabatnya yang lagi terserang gunda-gulana. Namun saat ini malah dia yang terserang gunda-gulana hee...heee....namanya penyakit dilema pilihan. Sebuah musibah hampir menipa dirinya kuda besi yang tak dapat dihentikan dengan rem  hampir saja menabrak Mobil,  aspal yang lagi licin setelah diguyur hujan dan pikiran ahmad sedang mengembara pada dunia imajinasi dilema pilihan.

     Ahmad berjalan pada malam yang sepi ditempat dimana ia akan menemukan sebuah kebersamaan yang hilang. Bukan berarti membenci perkembangan teknologi, semestinya kita dapat mengunakan gadget dengan memperhatikan nilai-nilai etika,  kata itu menggema dalam batinnya. filosofi keripik singkong tetap berlaku dalam pengembaraannya.

    Sendiri tak selamanya sepi, terkadang kebersamaan itu jadi sepi disaat semua duduk bersampingan tanpa cerita, tawa dan canda, Semua berselancar pada dunia maya. yaaa...yaa...itu semuakan pilihan kata Ahmad dalam hati.
**********
Sekedar Goresan Bukan Cerpen.
Samarinda, 20/ 4/2017

Tidak ada komentar:

ditulis oleh Nahwan Pasangio. Diberdayakan oleh Blogger.