Header Ads

Breaking News
recent

Kisahku BSDku Oleh: Nahwan Pasangio

     Semua bermula pada kebersamaan dan perbedaan diantara kita semua, Sebuah keakraban yang disatukan dalam kegiatan organisasi yang kita ikuti bersama Organisasi Pelajar Islam Indonesia ( PII) saat itu kehidupanku di Kota Tepian baru dimulai. Saat tawa canda dan sedikit cerita ngaur menghiasi kebersamaan kita dalam perjalanan (jalan kaki) menyusuri Kota Bontang, pembahasan candaan tentang kudeta.

     Semua berjalan seperti biasa tidak ada bedanya dengan Kader lainnya, namun sebuah peristiwa mengubah keadaan saat prahara cinta itu bercerita dan duka itu melanda. Sebuah rasa kehilangan yang tidak pernah aku ceritakan secara detail, Peristiwa yang terjadi 4 Januari 2018. Mungkin bagi mereka ini hanya cerita sampah anak rantau tapi biarlah akan kuabadikan memori pada setiap perjalanan ditanah rantau. Dua Februari 2018 seakan aku membuka lembaran baru cerita ditanah rantau kota tepian, sungguh benar adanya sebuah tabiat terkadang membuat kita lepas kontrol, tentang tabiat sering usil saat pikiran terbebani dengan apa yang harus diselesaikan ataupun masalah yang menghampiri. Setiap kita memerlukan teman walaupun sekedar cerita dan tertawa bersama, begitulah hari yang tak pernah mengkhianati waktu semua akan terus berlalu tidak menunggu kita menjadi pemenang, tapi menuntun kita menjadi pemenang  disetiap kesempatan. Waktu terus berkisah tentang semua yang telah berubah kebersamaam yang terasah hilang saat Wafi itu menghiasi dinding sekber ya...semua sibuk dengan dunia mereka sendiri itulah dunia maya. Saat kehilangan itu menghampiri hanya kalian beberapa teman yang mungkin dari segi usia begitu terpaut lumayan jauh  tapi kalianlah teman yang sering aku ajang membahas banyak hal terkadang hal yang tak penting, kalian bagian dari teman dalam melewati kehilangan itu. Perubahan yang terjadi
     Dua belas Juni 2018 aku coba membuat grup WA Bubuhan Sungai Dama (BSD) tempat berkisah dengan segala cerita.

     Malam ini enam Juli 2018 sebuah intropeksi akan sebuah Komitmen yang kembali aku renungkan tentang sesuatu yang dibenahi ditengah persoalan yang harus diselesaikan. Tapi itulah sebuah komitmen dan prinsip  hidup yang menjadi bekal dalam perjalanan di tanah rantau.
*******Tamat ********
Samarinda, 6 Juli 2018



Cerpen Mini

     

Tidak ada komentar:

ditulis oleh Nahwan Pasangio. Diberdayakan oleh Blogger.