Header Ads

Breaking News
recent

Tetap Menjaga Mimpi Oleh : Nahwan Pasangio

Dipantai ini mimpi itu bermula saat kita belum memahami semua arti perjuangan dan pengorbanan, iya saat itu kita belum dewasa. Sahabat... kau teman berbagi tentang mimpi itu walaupun engkau telah kembali kepadaNya. Dipantai Lopito ini kita sering menghabiskan waktu walaupun sekedar mandi laut dan berbagi cerita tentang mimpi kalau dewasa mau jadi apa? Aku disini terus belajar menjaga mimpi walaupun banyak hal yang tak dapat aku ceritakan tentang perjuangan asa dalam genggaman itu. Bagiku deruh ombak mengingatkan tentang mimpi itu. Mimpi itu tidak tertulis pada pasir yang akan terhapus ombak, tapi mimpi itu tertulis pada asa terdalam mengalir bersama darah, berdetak bersama jantung biarlah aku menjaga mimpi itu hingga ujung waktuku. 
Puisi yang mengingatkan Mimpi itu saat masih duduk dibangku MAN Asy-Syifaa Totikum.

CATATAN MASA KECIL 
Sahabatku... memori tentangmu tetap kujaga ,walaupun kau telah dialam sana. Kau adalah sahabatku walaupun saat Kau menghembuskan nafas terakhir aku tak ada disisimu, Aku masih terus berjuang untuk cita-citaku yang pernah kita bicarakan sebelum tidur saat kita masih sama-sama berseragam putih abu-abu. Nanti kalau besar kita jadi apa? pertanyaan itu sering terulang disetiap percakapan kita.

Sahabatku dialam sana... senja ini langit Borneo mendung pikiranku menerawang jauh tentang masa lalu dan impianku. Saat aku bicara tentang impian maka wajahmu terbayang Karena kau adalah sahabat kecilku saat kita belum pahami apa arti Impian dan perjuangan untuk meraih mimpi itu. Saat aku Tuliskan sebait cerita ini pada Ruangan yang sunyi seakan Kau ada disampingku karena mimpi kita bersama yang mengantarkanku menjadi Perantau sejati, Walaupun kutahu hakekat dari masa depan adalah rahasia Umur, jodoh dan rezeki.
Teringat pertemuan kita terakhir seminggu sebelum kecelakaan itu terjadi yang merupakan asbab hembusan nafas terakhirmu. Sore itu Kau curhat tentang seorang wanita, Kau belikan kami kue yang ternyata itu merupakan traktiran terakhirmu untuk kami Sahabatmu. Paling aku ingat tentang nasehatmu "Wawan Sholat Magrib dulu biar saya juga dapat pahala".
Aku akan terus melangkah pada semua Impianku sekiranya hal terburuk itu terjadi padaku, aku tetap bangga pada pilihanku karena aku telah berjuang dan berkorban pada impian dan cita-cita masa kecil dan semua itu ada peranmu sebagai sahabat masa kecilku. Aku yakin tidak ada perjuangan dan pengorbanan yang sia-sia selama kita memegang teguh "Prinsip, Kebenaran , Sabar ,Syukur, Ikhlas, Istiqomah dan Tawakal. Konsep Pau Bakalinga MOLOYOS MONONDOK, KABIYO OMPOLIYO, KANGGIO SIPATENE (lurus baik, Berdo'a dan mencari apa yang kita minta, Apa yang kita pegang (tahu) harus diamalkan terutama Sholat 5 waktu".
Semua kenangan persabatan kita, sahabatku dialam sana... Aku abadikan dalam Puisiku, saat masih dibangku MA.ASY-SYIFAA TOTIKUM.
PERSAHABATAN
Sahabat karibku
Engkau adalah sahabat karibku
Dikau tempat curahan hati ini
Dimana kita saling membagi pengalaman
Suka maupun duka yang kita rasakan.
Dimana kita saling bercerita
Tentang pahit getirnya hidup ini.

Sahabat sejatiku…
Kau menemani disaat aku sendirian
Dikau membantu disaat aku susah
Kau menasehatiku dikala aku salah.
Ingatlah wahai sahabatku
Deritamu adalah deritaku
Bahagiamu adalah bahagiaku
Suka duka kita membagi.

Sahabatku…
Rindukan aku disaat kita berpisah
Sapalah aku dikalah kita berjumpa dan
kenanglah aku didalam Do’a
disaat kita berpisah untuk selamanya.

6.1GOSPEN.Abason,21-9-2005
*********


Tidak ada komentar:

ditulis oleh Nahwan Pasangio. Diberdayakan oleh Blogger.