Sabtu, April 18, 2015

10 Gempa Besar Yang Pernah Terjadi Di Sulawesi Tenga

Dari data BMKG dan hasil Penelitian Kebumian dan Mitigasi Bencana Alam (PP MBA) pada Lembaga Penelitian Universitas Tadulako (Untad) Palu, tercatat beberapa gempa besar dalam 100 tahun terakhir yang mengguncang  wilayah Palu dan sekitarnya.
Berikut 10 gempa Besar yang pernah terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah :

1. GEMPA 6,5 SR DI WATUSAMPU, PALU (1 DESEMBER 1927)

Pada 1 Desember 1927 pukul 13.37 WIB, gempa berkekuatan 6.5 Skala Richter (SR) terjadi dengan intensitas VIII-IX MMI (Modified Mercally Intensity). Gempa ini berasal dari aktifitas tektonik Watusampu berpusat di Teluk Palu. Dampak gempa yang sangat kuat ini mengakibatkan kerusakan ratusan rumah penduduk, kantor-kantor pemerintah dan bangunan sosial di Kota Palu, Kota  Donggala dan Kecamatan Biromaru.
Data BMKG Palu menyebutkan, 14 orang meninggal serta 50 lainnya luka-luka dalam peristiwa itu. Juga terjadi gelombang pasang tsunami setinggi 15 meter di Teluk Palu. Tangga Dermaga Talise (di pantai Teluk Palu) amblas ditelan ombak dan dasar laut di sekitar dermaga turun hingga 12 meter. Gempa itu juga dirasakan sampai di bagian tengah Sulawesi yang jaraknya sekitar 230 km dari pusat gempa.

2. GEMPA DAN TSUNAMI DI PANTAI BARAT DONGGALA (30 JANUARI 1930)

Pada 30 Januari 1930, terjadi gempa yang menyebabkan tsunami di Pantai Barat Kabupaten  Donggala selama  2 menit setinggi lebih dari 2 meter.

3. GEMPA 7,6 SR DAN TSUNAMI DI TELUK TOMINI (20 MEI 1938)

Pada 20 Mei 1938, terjadi gempa berkekuatan 7.6 SR dan Intensitas VIII-IX MMI. Gempa ini mengguncang seluruh Pulau Sulawesi dan sebagian Kalimantan serta memunculkan tsunami di Teluk Tomini. Sebanyak  50 orang  tewas dan 50 orang luka-luka.

4. GEMPA 6,0 SR DAN TSUNAMI DI TELUK TAMBU (14 AGUSTUS 1968)

Pada 14 Agustus 1968, terjadi gempa berkekuatan 6,0 SR yang berpusat di Teluk Tambu, Kecamatan Balaesang Donggala (100 km dari Kota Palu). Getaran gempa ini dirasakan dengan intensitas VII-VIII MMI. Gempa dengan kedalaman 23 kilometer ini memunculkan tsunami lebih 5 meter di wilayah pantai barat Kabupaten Donggala. Sebanyak  200 orang tewas, 790 rumah  rusak serta menenggelamkan hampir seluruh isi desa di pesisir pantai barat Donggala.
Peristiwa yang dikenal dengan Gempa Bumi Mapaga itu, menimbulkan tsunami dengan ketinggian air 8-10 meter. Sebelum terjadi tsunami, air laut di sekitarnya surut puluhan meter. Saat air laut surut, ikan-ikan pun bergeleparan di atas pasir. Warga nelayan Tambu yang tak mengerti akan peristiwa itu sebagai tanda bahaya tsunami, justru berbondong-bondong ke pantai untuk memungut ikan. Tetapi, pada saat itulah tiba-tiba gulungan air laut datang, menenggelamkan semua yang ada di pinggiran pantai, termasuk ratusan warga disitu. Para saksi mata menyebutkan, saat terjadi tsunami, pohon-pohon kelapa di pesisir pantai, hanya kelihatan pucuknya, karena tertutup air laut.

5. GEMPA DI SAUSU (1994)

Gempa Sausu tahun 1994 yang berpusat di Sausu, Donggala (sekarang di Kabupaten Parigi Moutong), menelan korban sekitar 30 orang tewas, dan ribuan rumah penduduk rata dengan tanah. Peristiwa alam yang dahsyat itu tidak pernah hilang dari ingatan masyarakat. Apalagi, sebagian saksi peristiwa mengerikan itu masih hidup.

6. GEMPA 7,4 SR DAN TSUNAMI DI PANTAI BARAT DONGGALA DAN TOLI-TOLI(1 JANUARI 1996)

Pada 1 Januari 1996, gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang dan dirasakan dengan intensitas VI MMI. Gempa yang berpusat di Selat  Makassar mengakibatkan gelombang tsunami di bibir pantai barat Kabupaten Donggala  dan Kabupaten Toli-Toli. Sebanyak 9 orang tewas.
Gempa ini sedikitnya menghancurkan 386 rumah penduduk, fasilitas umum dan kantor pemerintahan.

7. GEMPA 6,5 SR DAN TSUNAMI KEPULAUAN BANGGAI (4 MEI 2000)

Gempa Bumi Kepulauan Banggai adalah rangkaian gempa yang terjadi di lepas pantai Kepulauan Banggai, Sulawesi, Indonesia. Gempa ini terjadi pada tanggal 4 Mei 2000 berkekuatan 6,5 SR.
Gempa ini menewaskan sedikitnya 54 orang disertai gelombang tsunami setinggi 3 meter. Gempa yang disertai gelombang tsunami ini sedikitnya merusak 23.000 rumah penduduk.

8. GEMPA 6,2 SR DI PALU (24 JANUARI 2005)

Pada 24 Januari 2005 pukul 04.11 WIB, gempa berkekuatan 6.2 SR berpusat 16 kilometer arah tenggara Kota Palu menimbulkan kepanikan warga akibat trauma tsunami. Gempa itu menghancurkan 100 rumah. Seorang warga tewas dan 4 orang lainnya luka-luka.
Saat gempa ini, terjadi kepanikan luar biasa di wilayah berpenduduk sekitar 500.000 jiwa itu. Trauma bencana tsunami membuat mereka lari kocar-kacir menyelamatkan diri. Dalam sekejap, Senin subuh itu, ruas jalan raya ke daerah puncak di sekitar Palu dan Donggala, macet total.
Ribuan kendaraan dan pejalan kaki yang sedang dilanda ketakutan dan ingin menyelamatkan diri, memenuhi jalan. Sebagian besar memilih mengungsi ke Pegunungan Gawalise, Ngata Baru, Bukit Jabal Nur, Sigi Biromaru, Bora, Palolo, dan Bandar Udara Mutiara Palu. Warga sama sekali tak menyadari, bahwa pusat gempa justru di tempat mereka mengungsi itu.

9. GEMPA 7,7 SR DI BUOL (17 NOVEMBER 2008)


Pada Senin dinihari, 17 November 2008, gempa tektonik berkekuatan 7,7 SR yang berpusat di Laut Sulawesi. Gempa ini menyebabkan 4 penduduk Kabupaten Buol tewas.

10. GEMPA 6,2 SR DI KABUPATEN SIGI (18 AGUSTUS 2012) 

Pada hari Sabtu sore menjelang malam takbiran, 18 Agustus 2012, gempa berkekuatan 6.2 SR mengguncang Kabupaten Sigi. Gempa ini berpusat di 27 Km Barat Daya Kabupaten Parigi Moutong.
Tercatat lima orang tewas, tiga orang luka berat dan belasan orang luka berat. Sebanyak 943 rumah rusak berat dan ringan, serta lebih dari 10 ribu warga di tiga kecamatan terkena dampak gempa.

0 Comments: