Pagi itu mentari bersinar dengan malu-malu, tak panas dan tak hujan itulah mendung. Tatapannya berlari disudat ruang tunggu Stasiun Malang. Ada sosok yang menggetarkan mengetuk pintu pagar taman cinta yang lama tak dikunjungi, itulah suasana batin Beni saat itu. Beni hanyalah penulis jalanan yang senang melakukan Perjalan keluar Kota mencari sesuatu yang dia sebut Inspirasi Tulisan, moga -moga Perjalanan yang menuntunnya Bertemu Jodoh, Maklum nasib Jomblo sejati mencari Jodoh.
Mimpi apa dia semalam keberuntungan berpihak pada Beni, hanya dengan hitungan Menit Wanita yang mengetarkan itu melangkah dengan ayunya, rambut panjangnya menari malu dibelai udara ruangan ber-AC, si ayu duduk dikursi kosong samping Beni yang akhirnya dia tahu namanya Nur Cahya . Beni pun menggeluarkan jurus saktinya maka percakapan terangkai.
Beni : Beni (sambil mengulurkan tangan dengan senyum yang paling manis Ia miliki)
Nur : Nur Cahya (nama terucap dengan senyum lugunya, senyum khas Putri Jawa)
Beni : Mau kemana Mba???
Nur : Jogja, kalau Mas?
Beni : Jogja Juga,
Nur : ooo, Kuliahkah Mas?
Beni :Tidak, aku sekarang jadi pengacara, Penganguran banyak acara.
Nur : hee..hee....Mas ini bisa aja. (Sambil tersenyum sempurna menampakan gigi putih bersih yang terawat).
Beni : Mba Nur kuliah?
Nur : Sudah dua tahun selesai kuliahnya, saat ini Fokus rawat suami dan anak.
(Jawaban target yang mencabik hati si Jomblo)
Beni : Hee...hee...kiranya masih sementara Kuliah, mari Mba saya keluar dulu mau ngerokok.
Beni pun keluar ruang tunggu stasiun dengan langkah yang kurang bersemangat, ternyata wanita yang menggetarkan pintu taman Cintanya sudah berkeluarga. Harapan si Jomblo tinggal harapan target yang salah. heee...heee....
*********
GOSPEN.Samarinda, 9 Desember 2016
CERPEN yang singkat.
0 Comments:
Posting Komentar