Minggu, April 09, 2017

Buletin Al-Iqro / Edisi: 74 / 30 Maret 2017

Fenomena "Kan Cuma"
.
Manusia adalah hamba yang diperintahkan untuk taat dan patuh terhadap aturan yang telah Allah tetapkan. Urusan menghukumi, hanya Allah yang berhak menentukan halal haram, kita hanya diperintahkan untuk taat saja.
.
Apalagi menghalalkan yang haram, dan membuat yang haram jadi samar-samar dengan dalih "KAN CUMA", itu berbahaya. Yang kecil saja tersamar karena cuma, apalagi yang besar nantinya. 
.
Bagi yang masih mengatasnamakan sebuah kesalahan dengan dalih "KAN CUMA", ayo belajar bersama untuk memaknai hukum dan ketaatan kita, supaya terhindar dari kesalahan yang besar yang tidak kita sadar nantinya.
 .
Membuat enteng dan gampang terhadap sesuatu yang jelas tidak diperkenankan dengan kata "KAN CUMA" sangat berbahaya bagi kedepannya.
Kebanyakan orang tergelincir dalam kesalahan hanya mereka membawa kata "KAN CUMA" dalam setiap tindakan mereka. Contoh:
-Orang korupsi, "ah, kan cuma dikit ini pasti gak ketahuan gak bakalan bikin rugi..." (Lama-lama banyak gak kerasa tau-tau masuk penjara)
-Orang pacaran, "katanya sayang, kan cuma nyium masak gak boleh? Gak ngapa-ngapain ini...."(Lama-lama pegang lainnya gak kerasa tau-tau perut ada bayinya)
-Orang mabuk, "Alah, kan cuma minum dikit, masag bikin mabok?"(Lama-lama nenggak banyak gak kerasa, tau-tau dah geletakan dijalan raya)
-Seorang akhwat yang lagi jatuh cinta, "Ah, kan cuma tanya soal urusan organisasi..gak papa dong ngechat..."(Lama-lama tanya kabar dan saling ungkap rasa, tau-tau andaikan dia jodohku_baper gak ketulungan)
.
Sesuatu yang dianggap enteng, sepele dan biasa justru itulah sumber segala kesalahan pada akhirnya.
.
Sesuatu yang berat dijalankan adalah amanah,
Sesuatu yang sulit dijaga adalah kepercayaan, dan
Sesuatu yang mudah dilanggar adalah janji...
.
Hati-hati membawa diri, hindari menCUMAkan sesuatu yang terlihat sepele. Semoga kita semua terjaga dari kesalaha-kesalahan yang semestinya mampu kita hindari.
.
Kunci menjadi baik adalah mudah, hanya butuh MAU dan ISTIQOMAH_
.
Semoga menjadikan introspeksi bersama, penulis tentu banyak kesalahan karena lebih banyak menulis daripada melakukan, namun harapan penulis, kita semua bisa sama-sama belajar dan menjadi insan yang lebih baik disetiap harinya.
.
#salamhijrah
#salamukhuwwah
#salammaudanistiqomah
#ditulisolehsyauqiAGjejak28jogja14317

Samarinda, 9 April 2017
PENANGGUNG  JAWAB BULETIN :
Nahwan Pasangio

0 Comments: