Kita pernah duduk,berpikir dan melangkah bersama dalam medan juang ini, kini kita telah berjalan masing-masing dengan ego masing-masing. Tapi satu hal yang harus kita ingat dimana kebersamaan yang pernah ada dalam perjuangan ini, saat lelah dan letih kita rasa bersama. Apakah semuanya harus kita biarkan hilang begitu saja seperti buih dilautan.
Saat kunjungan terakhirku dirumahmu banyak hal yang ingin kuceritakan tentang perjuangan yang telah mulai kita lupakan, tapi Engkau menerima kedatanganku dengan kesibukanmu. Sehingga hanya sepenggal kata pamit yang dapat aku ucapkan. Karena Aku sadari akan kepergianku dengan jarak sedikit jauh.
Dari jauh Aku pantau amanah ini walaupun kupahami semua ini jauh dari kemaksimalan. Banyak info kudapat tentang kefakuman. Aku tetap yakin kita pasti sanggup membenahi semua ini. Mungkin bagi kalian Tulisan ini tak berarti tapi bagiku ini langkah kecil untuk menghargai pengorbanan masa lalu dan mengenang kebersamaan kita semua dimedan juang ini. Lisan dapat berbohong tapi suara hati adalah kejujuran yang hakiki. Bukan kita saling menyalahkan tapi ini kekhilafan kita semua atas ketidak istiqomahan dan ego kita masing-masing.
**********
Samarinda,17 Mei 2015