Tangan yang selalu aku cium
saat berangkat sekolah
dengan seragam putih merah
saat mulai mengenal cita-cita.
Tangan yang meninabobokan
saat aku bayi
tangan yang mengayunkan ayunan bayi
sehingga tertidur pulas
mengumpulkan mimpi kelak dewasa
ingin jadi apa.
Tangan Suci yang Tuhan titipkan
untuk merawat dan membesarkanku
kelak dewasa memiliki Jiwa Besar
untuk meraih mimpi.
Tangan Suci itu
yang mengelus-elus kepala ini
saat aku terbaring sakit
Tangan suci Ibu
dokter abadi
tanpa pamrih.
Kini tangan suci itu
tak lagi aku cium
seusai Sholat
bukan karena durhaka
karena jarak telah mimisahkan
oleh pilihan Rantau ini.
Hakekatnya kedua tangan suci itu
tangan karomah
tangan Ayah Ibu
menuntun setiap buah hati
dalam perjalanan
mengaharapkan Ridho Rabbi.
*********
Samarinda,22 Oktober 2017
saat berangkat sekolah
dengan seragam putih merah
saat mulai mengenal cita-cita.
Tangan yang meninabobokan
saat aku bayi
tangan yang mengayunkan ayunan bayi
sehingga tertidur pulas
mengumpulkan mimpi kelak dewasa
ingin jadi apa.
Tangan Suci yang Tuhan titipkan
untuk merawat dan membesarkanku
kelak dewasa memiliki Jiwa Besar
untuk meraih mimpi.
Tangan Suci itu
yang mengelus-elus kepala ini
saat aku terbaring sakit
Tangan suci Ibu
dokter abadi
tanpa pamrih.
Kini tangan suci itu
tak lagi aku cium
seusai Sholat
bukan karena durhaka
karena jarak telah mimisahkan
oleh pilihan Rantau ini.
Hakekatnya kedua tangan suci itu
tangan karomah
tangan Ayah Ibu
menuntun setiap buah hati
dalam perjalanan
mengaharapkan Ridho Rabbi.
*********
Samarinda,22 Oktober 2017
0 Comments:
Posting Komentar