Media sosial merupakan sarana yang dapat membantu memudahkan seseorang untuk terjalin komunikasinya dengan satu dan yang lainnya.
Menurut badan statisik penyedia media sosial, Indonesia tercatat ada 54% pengguna face book dan ini termasuk pengguna terbesar ke4 diseluruh dunia. Instagram 15%, dan path 21%.
Banyak yang merasakan dampak mudahnya berkomunikasi dan menemukan seseorang melalui media-media ini.
Namun, dibalik kelebihannya ini media sosial juga memiiliki dampak negatif bagi penggunanya yakni "KECANDUAN".
Kecanduan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan daya kontrol terhadap dirinya atas sesuatu.
Kecanduan media sosial sangat kurang bagus bagi seseorang karena akan menyebabkan beberapa penurunan dalam beberapa bidang. Diantaranya:
1. Menurunnya produktifitas kinerja, karena tiap-tiap kali teringin melihat/menge-check notifikasi.
2. Menurunnya hubungan sosial dengan masyarakat atau teman, karena berteman di dunia maya dirasa jauh lebih asik dibanding harus menyimak cerita langsung rekan/sahabatnya.
3. Kurangnya "skill of empty", dimana kemampuan ini hanya bisa didapat ketika ada pertemuan muka atau face to face.
4. Dan beberapa dampak negatif lainnya.
Dahulu sebelum adanya media sosial, hidup itu terasa simpel dan mudah.
Namun, setelah kemunculan media sosial seperti facebook, instagram, dan lain-lain, justru hidup terasa sangat ribet. Karena tiap apapun yang dikerjakan pasti "stop! Ckrek! Upload".
Mau makan, "e'eeeh.m... Foto dulu (upload)". Lagi jalan-jalan, "e'eeeh... Stop! Foto dulu (upload)". Bahkan mau tidurpun terkadang masih upload, update status, like ini itu. Inilah kecanduan yang terkadang membuat sebagian orang merasa jengkel melihat dan merasakannya.
Kecanduan semacam ini tentunya perlu di-detox supaya tetap terkendali.
Agar tidak terlalu terpacu untuk melihat notifikasi, sesekali perlu menghapus aplikasi media sosial dalam dari handphone/gadget untuk beberapa waktu, setelah itu gunakan waktu untuk bertemu, berkumpul, bercerita dan menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta supaya hidup terasa lebih produktif dan bermakna. Juga bekerja akan lebih fokus dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Selamat mencoba men-detox media sosial. Mari hidup yang lebih produktif dan seimbang. Sayangi keluarga dengan menjaga komunikasi dengan mereka...
Sumber data: redaksi pagi trans7
_syauqiAG_
Yogya,11jan17
Jejak7
Samarinda, 19 Januari 2014
PENANGGUNG JAWAB
NAHWAN PASANGIO
0 Comments:
Posting Komentar