Banjarmasin, Kota Seribu Sungai
Banjarmasin merupakan salah satu pintu gerbang kegiatan ekonomi nasional. Pulau yang terkenal dengan julukan pulau seribu sungai ini memiliki sebuah Bandar Pelabuhan besar dan sudah puluhan tahun menjadi pintu keluar masuk bagi kegiatan perekonomian Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan.
Kota Banjarmasin adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Tak hanya sebagai Kota Niaga, Banjarmasin juga terkenal sebagai salah satu kota bersejarah penghasil Intan, Ruby, dan berbagai jenis permata.
Terdapat lebih dari 60 sungai yang mengalir di Banjarmasin, penduduk setempat memanfaatkan sungai sebagai transportasi dan tempat berlangsungnya banyak kegiatan sehari-hari. Mulai dari MCK, transportasi, jual-beli dan lain-lain.
Sejarah Banjarmasin
Sebelum dikenal dengan nama “Banjarmasin” seperti saat ini, ternyata kota ini memiliki banyak sekali sebutan pada zaman dahulu, diantaranya:
- Benjar
- Benjarsen atau Benjar-mausen
- Bandjermassing
- Bandjer Massing
- Banjer-massinsch
- Bandjarmassingh
- Bandjermasin
- Bandjermassin
- Banjer Massin
- Banjermassin
- Banjermasin
- Banjermasing
- Banyermasin
- Banjermassing
- Banjir Massin
- Banjirmasin
- Banjar Massen
- Benjar-Maffen
- Banjar Maffeen
- Banjermaffing
- Benjar-Massing
- Banjar Massin
- Banjarmassin
- Banjarmassim
- Bagnar messin
- Bandgermasin
- Bandjermasinsche
- Bandjarmassin
- Bandjarmasin
- Bandjar Masin
- Bandermachri
- Bengermarssin
- Bendamarfin
- Bender Massin/Bandermassin
- Beniar atau Bendermassin
- Benjermasin
- Bendermassing
- Tathalmasin
Banjarmasin merupakan salah satu dari 10 Kota Pusaka di Indonesia karena nilai sejarah dan perjuangan rakyatnya.
Berikut adalah penguasa-penguasa yang pernah berkuasa di Banjarmasin.
- Patih Masih, kepala kampung Banjarmasih (Kuin Utara)
- Sultan Suriansyah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Hidayatullah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Rahmatullah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Mustainbillah, berkedudukan di Kuin
- Sultan Agung, berkedudukan di Sungai Pangeran
- Pangeran Abdullah bin Sultan Muhammadillah, Putra Mahkota
- Pangeran Dupa, Putra Mahkota
- Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Tatas
- Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Tatas
- R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Tatas
- Lodewijk Willem de Lile (1760-1764), residen Belanda di Tatas
- Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Tatas
- Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Tatas
- Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda di Tatas
- Alexander Hare (1812), Resident-Comissioner Inggris di Tatas
- C. L. Hartmann
- I.N. Nieuwen Huyzen (1860), residen Belanda di Tatas
- C.C. Tromp. (mulai 11 November 1870).
- Ronggo: Pangeran Toemenggoeng Tanoe Karsa
- Ronggo: Raden Toemenggoeng Soeria Kasoema
- C.A. Kroesen (1898), residen Belanda di Tatas
- C.J. Van Kempen (1924), residen Belanda di Tatas. Mulai tahun 1919 Banjarmasin memiliki Burgemester (Walikota)
- J. De Haan (1924-1929), residen Belanda di Tatas
- R. Koppenel (1929-1931), residen Belanda di Tatas
- W.G. Morggeustrom (1933-1937), residen Belanda di Tatas
Geografis
Kota Banjarmasin terletak pada 3°15′ sampai 3°22′ Lintang Selatan dan 114°32′ Bujur Timur. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau. Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.
Banjarmasin memiliki suku asli yang bernama Suku Banjar, selain suku banjar Banjarmasin dihuni oleh beberapa suku yang datang dari berbagai pulau di Indonesia seperti Suku Jawa, Suku Madura, Suku Bukit, Suku Bugis, Suku Sunda, Suku Bakumpai, Suku Bandar, dan lain-lain.
Mayoritas mata pencaharian penduduk kota Banjarmasin adalah dagang, tani, industri dan lain-lain.
Banjarmasin berbatasan dengan beberapa wilayah diantaranya:
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Alalak
Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar
Sebelah Timur : Kabupaten Banjar
Sebelah Barat : Sungai Barito
Banjarmasin terbagi menjadi 5 (lima) kecamatan:
Banjarmasin Barat
- Kelurahan Telaga Biru
- Kelurahan Pelambuan
- Kelurahan Belitung Utara
- Kelurahan Belitung Selatan
- Kelurahan Kuin Cerucuk
- Kelurahan Kuin Selatan
- Kelurahan Basirih
- Kelurahan Telawang
- Kelurahan Teluk Tiram
Banjarmasin Selatan
- Kelurahan Pemurus Dalam
- Kelurahan Pemurus Baru
- Kelurahan Murung Raya
- Kelurahan Kelayan Dalam
- Kelurahan Kelayan Timur
- Kelurahan Kelayan Barat
- Kelurahan Kelayan Tengah
- Kelayan Selatan
- Kelurahan Tanjung Pagar
- Kelurahan Pekauman
- Kelurahan Mantuil
- Kelurahan Basirih Selatan
Banjarmasin Tengah
- Kelurahan Teluk Dalam
- Kelurahan Mawar
- Kelurahan Kertak Baru Ilir
- Kelurahan Kertak Baru Ulu
- Kelurahan Pasar Lama
- Kelurahan Seberang Mesjid
- Kelurahan Melayu
- Kelurahan Gadang
- Kelurahan Pekapuran Laut
- Kelurahan Sungai Baru
- Kelurahan Kelayan Luar
- Kelurahan Antasan Besar
Banjarmasin Timur
- Kelurahan Kuripan
- Kelurahan Kebun Bunga
- Kelurahan Pekapuran Raya
- Kelurahan Sungai Bilu
- Kelurahan Pemurus Luar
- Kelurahan Pengambangan
- Kelurahan Benua Anyar
- Kelurahan Karang Mekar
- Kelurahan Sungai Lulut
Banjarmasin Utara
- Kelurahan Sungai Miai
- Kelurahan Antasan Kecil Timur
- Kelurahan Surgi Mufti
- Kelurahan Sungai Jingah
- Kelurahan Alalak Utara
- Kelurahan Alalak Tengah
- Kelurahan Alalak Selatan
- Kelurahan Kuin Utara
- Kelurahan Pangeran
- Kelurahan Sungai Andai
Objek Wisata di Banjarmasin
Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai, seperti julukannya kota ini banyak sekali menampilkan objek-objek wisata yang ada hubungannya dengan air atau sungai. Pada tahun 1997 Banjarmasin memiliki kurang lebih 117 Sungai hingga saat ini, sungai-sungai di Banjarmasin semakin berkurang dan hanya tersisa sekitar 60 sungai.
Wisata Alam
- Pantai Jodoh
- Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas
- Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah
Wisata Sejarah/Religi/Budaya
- Masjid Raya Sabilal Muhtadin
- Masjid Sultan Suriansyah
- Kompleks Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Museum Sultan Suriasyah
- Masjid Jami’ Sungai Jingah
- Budaya Batimung
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
Wisata Kuliner & Belanja
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Festival Pasar Terapung
- Kuliner Soto Banjar
- Kain Sasirangan
- Kuliner Kakicak
- Kuliner Hintalu Karuang
- Ketupat Kandangan
Akomodasi
- Hotel
- Bank
- ATM dan Penukaran Uang
- Pusat Informasi Wisata
- Restoran dan Cafe
- Biro Perjalanan
- Souvenir / Cindera Hati
- Imigrasi
- Konsulat
- Terminal Bus
- Stasiun Kereta Api
- Pelabuhan Laut / Dermaga
- Pelabuhan Udara / Bandara
- Maskapai Penerbangan
- Kantor Pos
- Telekomunikasi
- Rumah Sakit
- Fotografi & Studio
- Catering
- Fasilitas Lainnya
Akses
Anda dapat mengakses kota Banjarmasin melalui beberapa jalur. Jika anda berasal dari luar Daerah Kalimantan Selatan, ada dapat mengakses kota ini melalui laut maupun udara, salah satunya adalah Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin yang melayani penerbangan dengan rute Banjarmasin-Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Serta daerah lainnya.
Kamus Darurat Bahasa Banjar
Ikam : Kamu (sebaya)
Pian : Kamu (sopan)
Ulun : Saya
Ganal : Besar
Halus : Kecil
Lawan : Bandingan
Kada-dak : Tidak ada
Kawak : Bisa
Iih : Iya/Ya
Bujur : Betul/benar
Handak : Akan/Mau
0 Comments:
Posting Komentar