Buletin Al-Iqro / Edisi: 99 / 29 September 2017
Akses: 3 Mei 2018
Penyaji : Nahwan Pasangio
Agenda Dwi Mingguan
JPK, (3/5/2018)
Sebelum
menulis biografi, baca beberapa informasi ringan berikut ini.
Jenis-Jenis Buku
Buku
apa yang akan Anda tulis? Banyak jenis buku yang bisa Anda tulis. Ada buku
fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi misalnya cerita anak, novel, kumpulan
puisi dan kumpulan cerita pendek. Buku non fiksi misalnya biografi, kumpulan
gagasan atau hasil penelitian. Nah, pilih satu saja.
Mengapa Harus Buku
Temukan alasan, mengapa Anda harus membuat buku. Karena ingin mendokumentasikan
ide-ide seseorang yang segar? Ingin membagi pengalaman kepada orang lain? Atau
karena ingin membuat hadiah istimewa untuk orang-orang di sekitar Anda?
Bagaimana Caranya
Setelah memilih jenis buku yang akan ditulis, langkah berikutnya adalah menentukan
siapa yang akan menjadi tokoh, siapa yang akan menjadi target pembaca dan siapa
menulis naskah, siapa yang menjadi editor, siapa yang menyiapkan foto, siapa
yang membuat grafis, siapa yang membuat penataan halaman atau lay out dan siapa
yang mencetak buku.
TEKNIK MENYUSUN BIOGRAFI
Persiapan Menulis
Sembilan puluh sembilan persen orang mengaku kesulitan menulis biografi.
Sebenarnya tidak demikian. Yang sulit hanya memulainya saja. Bila fase tersulit
sudah dilalui, tahap selanjutnya akan mengalir sendiri.
Biografi adalah kisah atau catatan perjalanan seorang tokoh. Karena merupakan
catatan perjalanan, biografi dibagi menjadi tiga bagian besar: kisah masa lalu,
kisah masa kini dan cita-cita masa depan.
Anda bebas memilih alur biografi.
Alur pertama diawali dengan kisah masa lalu disambung masa kini dan diakhiri
dengan cita-cita.
Alur kedua dimulai dari cita-cita disambung kisah masa kini dan diakhir kisah
masa lalu.
Alur ketiga dimulai dari cita-cita disambung kisah masa lalu dan diakhiri kisah
masa kini.
Isi Biografi
Tidak ada biografi yang bisa menceritakan seluruh perjalanan tokoh dengan
sempurna. Umumnya hanya yang dinilai penting, menarik dan memberi inspirasi
saja. Apalagi kalau jumlah halaman bukunya terbatas dan buku itu berisi
kumpulan biografi beberapa tokoh sekaligus.
Tokoh Biografi
Saat ini Anda sudah memutuskan membuat biografi. Berarti Anda akan menulis
kisah perjalanan hidup seseorang tokoh. Siapakah tokoh itu? Siapa saja boleh
menjadi tokoh. Anda boleh menokohkan anak, istri, suami, ibu, ayah dan
orang-orang istimewa di sekitar Anda.
Gaya Penulisan Biografi
Kebanyakan orang lebih mudah diminta bercerita secara lisan, tetapi sulit
ketika disuruh menuliskan ceritanya. Untuk mengatasi kesulitan itu, buatlah
biografi dengan gaya penulisan bertutur. Apa yang akan Anda ceritakan secara
lisan, itulah yang harus Anda tuliskan. Orang yang belum biasa menulis pun bisa
membuat artikel panjang dengan gaya bertutur.
Gaya bertutur lebih menarik. Lebih hidup. Lebih natural. Berbeda dengan gaya reportase
yang sifatnya menceritakan kembali. Gaya reportase kurang emosional. Kurang
khas. Penulis amatir atau pemula umumnya mengalami kesulitan ketika harus
membuat artikel kisah seseorang dengan baik, bila menggunakan gaya reportase.
Rekam Kemudian Tulis
Ada
cara praktis untuk menulis dengan gaya bertutur. Siapkan alat perekam. Bisa
juga tape recorder. Sekarang yang lebih praktis menggunakan digital recorder.
Banyak perangkat perekam suara digital yang dijual di pasaran dengan harga
terjangkau. Bisa juga perekaman menggunakan handphone.
Hidupkan alat perekam, lalu mulailah bercerita. Anggap saja, Anda sedang
ngerumpi dengan teman atau tetangga sebelah rumah. Setelah itu, pindahkan
rekaman menjadi tulisan dengan mengetikkan seperti aslinya.
Gampang kan? Dijamin tulisan Anda akan bagus.
Memulai Menulis
Sebelum mulai menulis, Anda harus membuat outline. Susunlah poin-poin penting
yang harus Anda tuliskan dalam biografi. Contoh outline seperti ini:
Pengantar Penulis
1. Nama tokoh
2. Apa yang bisa dilakukan tokoh
3. Karakter tokoh yang disukai
4. Gaya penampilan tokoh
5. Spirit yang dibangun.
Bab I: Kisah Masa Lalu
1. Ketemu di Kereta Api
2. Gara-Gara SMS Nyasar
3. Lupa Bawa Uang
Bab II: Kisah Masa Sekarang
1. Rumah pertama
2. Good Bye Ojeker
3. Jadi Pengangguran Lagi
Bab III: Cita-Cita Masa Depan
1. Kapan ke Tanah Suci?
2. Menunggu Wisuda
3. Kembali ke Kampung
Bab IV: Penutup
1. Harapan saya
Pengantar Tamu
1. Pak Amir, sahabat
2. Bu Linda, teman sekolah dasar
Foto Halaman Cover
1. Foto close up sedang tersenyum
2. Ilustrasi close up sedang tersenyum
Foto Halaman Isi
1. Foto masa kecil
2. Foto masa remaja
3. Foto pernikahan
4. Foto tamasya
5. Foto sekeluarga
6. Foto teman kerja
Dengan membaca outline tersebut, sudah bisa dibayangkan bahwa buku itu akan
bercerita tentang apa saja.
Pengantar Penulis
Pada bagian ini, penulis bisa mulai memperkenalkan tokoh secara ringkas. Cerita
setidaknya menyangkut lima hal.
Nama tokoh.
Ceritakan nama, tempat tanggal lahirnya, nama orang tuanya, anak keberapa dan
apa profesinya. Boleh juga ditambah dengan menceritakan seperti apa postur
tubuhnya, tingginya, berat badannya dan ciri-ciri fisiknya yang mudah dikenali.
Apa yang bisa dilakukan tokoh.
Coba ceritakan, apa yang bisa dilakukan sang tokoh. Bila dia pelajar, ceritakan
kemampuannya dalam belajar. Bila dia seorang atlet, ceritakan apa saja
kemampuan sang atlet.
Karakter yang disukai.
Setiap orang memiliki karakter yang unik. Ada karakter yang disukai orang. Ada
yang tidak. Biografi sebaiknya hanya menceritakan karakter yang disukai saja.
Sebab, biografi disusun untuk membangun persepsi positif seseorang.
Sifat yang baik misalnya disiplin, penuh perhatian, mudah akrab dengan siapa
saja dan ringan tangan menolong orang lain.
Gaya penampilan.
Bagaimana gaya penampilan tokoh itu? Sederhana, perlente atau borju? Santun
atau pecicilan? Tenang atau gampang panik? Ceritakan gaya penampilannya apa
adanya.
Spirit yang dibangun.
Anda pasti bisa merasakan, semangat apa yang dibangun sang tokoh dalam
kesehariannya. Semangat hidup optimis? Atau semangat pantang menyerah? Dekat
dengan Tuhan?
Hubungan tokoh dengan penulis
Apa hubungan tokoh dengan Anda? Sebagai orang tua? Suami? Istri? Anak? Atau
orang lain yang Anda hormati? Misalnya, dia guru mengaji, dokter keluarga dan
sebagainya. Hubungan tokoh dengan penulis penting untuk mengukur tingkat
pengenalan penulis dengan tokohnya.
Alasan menulis tokoh
Pasti ada alasan tertentu mengapa Anda ingin agar tokoh itu ditulis
biografinya. Karena terkesan dengan pemikiran-pemikirannya? Karena bangga
dengan kepribadiannya? Karena bahagia karena prestasi atau pencapaiannya?
Bab I: Masa Lalu
Ceritakan hal-hal menarik, indah, lucu, mengesankan, atau mengharukan tentang
tokoh itu sejak kali pertama Anda kenal. Kalau dia anak kandung, Anda bisa
menceritakannya sejak masih dalam kandungan. Kalau dia suami atau istri,
mulailah dari ketika Anda berkenalan dengannya.
Catat semua peristiwa penting, lucu, unik, menggelikan, mengharukan dan
menyedihkan ketika bersama tokoh. Tulislah poin-poin penting dengan singkat,
misalnya:
Kenalan di kereta api
Gara-Gara SMS nyasar
Lupa bawa uang
Setelah poin-poin itu ditulis, mulailah menceritakan setiap poin dengan detail.
Tidak harus poin satu dengan lainnya saling berurutan. Nanti bisa dibuat segmen-segmen
saja dalam satu bab.
Bab II: Masa Kini
Pada bagian ini, Anda harus bercerita tentang tokoh saat ini. Lakukan seperti
bagian sebelumnya dengan membuat poin-poin menarik yang akan diceritakan secara
detail.
Bab III: Cita-Cita
Pada bagian ini, Anda bisa menceritakan cita-cita tokoh. Apa saja yang
direncanakan pada masa depan? Buatlah setiap keinginan sang tokoh menjadi
poin-poin penting, kemudian ceritakanlah satu per satu selengkap mungkin.
Bab IV: Penutup
Pada bagian ini, Anda bisa menceritakan harapan Anda terhadap tokoh dan
biografinya. Agar menjadi teladan bagi yang membacanya? Agar menginspirasi
pembaca? Atau apa?
Pelengkap
Pengantar Tamu
Agar biografi lebih menarik, Anda bisa meminta orang-orang yang mengenal baik
tokoh itu untuk membuat pengantar. Sahabat-sahabat tokoh di sekolah, di kantor,
di komunitas dan lain-lain. Pengantar mereka akan menjadikan biografi tokoh
menjadi lebih berwarna dan bermutu.
Buatlah listing nama-nama orang yang akan memberi pengantar, kemudian minta
mereka memberikan tulisan satu atau dua halaman. Jumlah orangnya boleh banyak.
Tetapi pastikan mereka orang-orang yang mengenal dengan baik saja.
Foto & Ilustrasi
Foto halaman cover
Foto halaman cover sebaiknya dibuat yang istimewa. Kontak fotografer yang profesional
agar menghasilkan gambar yang sesuai harapan. Bila tidak memungkinkan, Anda
bisa menghubungi desainer grafis yang bisa membuat ilustrasi maupun gambar
digital.
Foto halaman isi
Kumpulkan semua foto tentang tokoh. Foto masa kecil, masa remaja maupun masa
sekarang. Scan semua foto itu, kemudian berilah file dan keterangan foto yang
cukup. File foto sebaiknya menggunakan kode-kode yang memudahkan Anda dalam
menempatkannya dalam artikel. Misalnya, foto pengantar Pak Amir.
Selain foto tentang tokoh, Anda juga perlu menyiapkan foto Anda sendiri dan
foto orang-orang yang memberi pengantar.
Perekaman selesai. Langkah selanjutnya, dengarkan kembali rekaman itu lalu
tulis menjadi naskah sesuai urut-urutan biografi.
Bila tidak punya waktu menulis, mintalah penulis dan editor profesional setelah
sepakat dengan biayanya.
Tugas menulis buku sudah selesai. Tinggal menunggu hasil dummy cetaknya saja.
Bila sungguh-sungguh, Anda bisa menceritakan semua dalam tujuh jam saja. Bila
mau meluangkan sejam sehari, sebuah biografi dalam rekaman sudah selesai dalam
seminggu.
Gampang kan? Kalau mau lebih gampang lagi: hubungi saya!
Joko
Intarto
email:
intartosaja@gmail.com
whatsapp: 087877913319
0 Comments:
Posting Komentar