Etika Organisasi
Oleh : Nahwan Pasangio
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang
berartiwatak atau kebiasaan. Dalam bahasa
sehari-hari kita seringmenyebutnya dengan etiket yang berarti cara bergaul atau
berperilakuyang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah
etikabanyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yangmengatur dan
mengukur perilaku profesional seseorang. Kitamengenal saat ini banyak
dikembangkan etika yang berkaitan denganprofesi yang disebut sebagai etika
profesi seperti etika kedokteran,etika hukum, etika jurnalistik, etika guru,
dan sebagainya
Etika Organisasi
Etika berkaitan dengan baik dan buruk, benar
dan salah, betul dantidak, bohong dan jujur.
Dalam berinteraksi dengan lingkungannyaorang-orang dapat menunjukkan perilaku
yang dinilai baik atau buruk,benar atau salah ketika melakukan suatu tindakan.
Hal tersebut sangatbergantung kepada
nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan di manaorang-orang berfungsi.
Tidak jarang terdapat penilaian yang berbedaterhadap
suatu perilaku dalam lingkungan yang berbeda.Etika menggambarkan suatu kode
perilaku yang berkaitan dengannilai tentang mana yang benar dan mana yang salah
yang berlakusecara obyektif dalam masyarakat. Dengan demikian, etika
dapatdiartikan sebagai
Perilaku individu dalam
berinteraksi denganlingkungannya. Secara lengkap etika diartikan
sebagai nilai-nilainormatif atau pola perilaku seseorang atau
badan/lembaga/organisasisebagai suatu
kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksidengan lingkungannya
Peinsip-prinsip Etika
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad
keempat sebelumMasehi para pemikir telah
mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup
bermasyarakat. Para pemikiritu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat
ratusan macam ideagung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung
tersebut dapatdiringkas menjadi enam prinsip
yang merupakan landasan pentingetika, yaitu keindahan, persamaan,
kebaikan, keadilan, kebebasan,dan kebenaran
Prinsip Keindahan
Prinsip
ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasasenang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusiamemperhatikan nilai-nilai keindahan
dan ingin menampakkan sesuatuyang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam
berpakaian, penataanruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih
bersemangat untuk bekerja.
Prinsip Persamaan
Setiap
manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawabyang sama,
sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antaralaki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai
bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif
atas dasar apapun.
Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari
perilaku individu untuk selalu berupaya berbuatkebaikan dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Prinsip inibiasanya berkenaan dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya.Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena
denganberbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya.Penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakat
sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagimasyarakat.
Prinsip
Keadilan
Pengertian
keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada
setiap orang apa yang semestinya merekaperoleh. Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak
mengambil sesuatu yangmenjadi hak orang lain
Prinsip Kebebasan
Kebebasan
dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak
bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusiamempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknyasendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
oranglain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan
tanggung jawab sehingga manusia tidak
melakukan tindakan yang semena-menakepada orang lain. Untuk itu kebebasan
individu disini diartikansebagai:
ü kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan
ü kemampuan yang memungkinkan manusia untuk
melaksana-kanpilihannya tersebut
ü kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Prinsip Kebenaran
Kebenaran
biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang munculdari hasil pemikiran yang
logis/rasional. Kebenaran harus dapatdibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran
itu dapat diyakini olehindividu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat
diterimasebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
Semua prinsip yang telah
diuraikan itu merupakan prasyarat dasardalam pengembangan nilai-nilai etika
atau kode etik dalam hubunganantarindividu, individu dengan masyarakat, dengan
pemerintah, dansebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan
hukum yang akanmengatur kehidupan manusia,
masyarakat, organisasi, instansipemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat
menjaminterciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,
dankebenaran bagi setiap orang.
DIMENSI ETIKA DALAM ORGANISASI
Sebagaimana dikemukakan
sebelumnya bahwa etika merupakan carabergaul atau
berperilaku yang baik. Nilai-nilai etika tersebut dalamsuatu organisasi dituangkan dalam aturan atau ketentuan hukum,
baik tertulis maupun tidak tertulis. Aturan ini mengatur
bagaimanaseseorang harus bersikap atau berperilaku ketika berinteraksi
denganorang lain di dalam suatu organisasi dan dengan masyarakat dilingkungan
organisasi tersebut. Cukup banyak aturan dan ketentuandalam organisasi yang
mengatur struktur hubungan individu ataukelompok dalam organisasi serta dengan
masyarakat di lingkungannyasehingga menjadi kode etik atau pola perilaku
anggota organisasibersangkutan.
Birokrasi
Nilai-nilai yang berlaku dalam suatu
organisasi secara konseptualtelah
dikembangkan sejak munculnya teori tentang organisasi. Salahsatu teori klasik
tentang organisasi yang cukup dikenal dan sangatberpengaruh terhadap
pengembangan organisasi adalah birokrasi.Menurut teori ini, ciri organisasi
yang ideal yang sekaligus menjadinilai-nilai perilaku yang harus dianut oleh
setiap anggota organisasi adalah
ü adanya pembagian kerja
ü hierarki wewenang yang jelas
ü prosedur seleksi yang formal
ü aturan dan prosedur kerja yang rinci, serta
ü hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi.
Teori birokrasi
menempatkan setiap anggota organisasi dalam suatuhierarki
struktur yang jelas, setiap pekerjaan harus diselesesaikanberdasarkan prsedur dan aturan kerja yang telah
ditetapkan, dan setiaporang terikat secara ketat dengan aturan-aturan tersebut.
Selain itu,hubungan antarindividu dalam organisasi dan dengan lingkungan
didalam organisasi hanya dibatasi dalam hubungan pekerjaan sesuaitugas dan
tanggung jawab masing-masing. Dalam model organisasi inipola perilaku yang
berkembang bersifat sangat kaku dan formal.
Prinsip Manajemen Organisasi
Berbeda dengan teori
birokrasi terdapat teori lain yang mengidentifi-kasi prinsip-prinsip manajemen
organisasi. Prinsip-prinsip ini cukupbanyak diadopsi oleh para pimpinan
organisasi, baik publik maupunswasta. Prinsip-prinsip ini bahkan ditemukan juga
dalam oragnisasiyang dikelola secara birokratis.
Prinsip-prinsip tersebut adalahpembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan
perintah (komando),koordinasi, mendahulukan
kepentingan organisasi, remunerasi,sentralisasi versus desentralisasi,
inisiatif, dan kesektiakawanankelompok.
Pembagian kerja
Pembagian kerja yang
sangat spesifik dapat meningkatkan kinerjadengan cara membuat
para pekerja lebih produktif. Para spesialisdipandang
akan sangat mahir dengan spesialisasinya karena hanyamelakukan bagian tertentu
dari suatu pekerjaan.
Wewenang
Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik,
setiap anggota harusdiberi kewenangan
tertentu seimbang dengan tugas yang dipikulnya.Selanjutnya setiap wewenang yang
diberikan harus diikuti dengantanggung jawab yang seimbang pula.
Disiplin
Para pegawai harus
menaati dan menghormati peraturan yangmengatur organisasi. Disiplin yang baik
merupakan hasil darikepemimpinan yang efektif, saling pengertian
yang jelas antarapimpinan dan para pegawai
tentang peraturan organisasi, sertapenerapan sanksi yang adil bagi yang
menyimpang dari peraturantersebut.
Kesatuan Perintah
Setiap pegawai hanya
menerima perintah dari satu orang atasan. Tidak boleh terjadi ada dua
nakhoda dalam satu kapal
Pembentukan Etika Dalam Pemerintah
Sebagaimana diuraikan
sebelumnya, etika merupakan nilai-nilaiperilaku yang ditunjukkan oleh seseorang
atau suatu organisasi dalaminteraksinya dengan lingkungan. Nilai-nilai perilaku
yang ditunjukkanoleh individu sangat dipengaruhi oleh nilai nilai yang dianut
olehindividu tersebut serta nilai-nilai yang berlaku dan berkembang
dalamorganisasi yang kemudian menjadi suatu kebiasaan yang berakumulasimenjadi
budaya yang akan dianut oleh organisasi tersebut
***
Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan
dan kesanggupan seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma
kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masayarakat atau satu organisasi.
Etika organisasi menekankan perlunya
seperangkat nilai yang dilaksanakan setiap orang anggota.
Nilai tersebut berkaitan dengan
pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti
sikap hormat, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Seperangkat nilai-nilai
tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip
etis dan moral.
Dalam kehidupan organisasi terdapat
berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika.
Ada cara pemecahan yang secara moral dan etika diterima tetapi ada juga yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan. Cara-cara yang secara moral dan etika dapat
diterima merupakan cara yang benar dan sebaliknya cara-cara yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan disebut cara-cara yang salah.
Dalam praktek kehidupan organisasi tidak
ada tolok ukur yang mutlak tentang yang benar dan yang salah. Ini tidak
terlepas dari berbagai faktor seperti agama, budaya dan sosial. Pemahaman
tentang yang benar dan yang salah itulah yang mendasari perlunya etilka dalam
organisasi, yaitu untuk membantu memberikan makna yang tepat tentang kehidupan
organisasi.
Beberapa alasan mengapa norma moral dan
etika itu diperlukan dalam organisasi antara lain :
1. Karena etika berkaitan dengan perilaku
manusia. Hal ini menyangkut aplikasi seperangkat nilai luhur dalam bertindak
bagi kehidupan seorang dan organisasi, dan menyangkut berbagai prinsip yang
menjadi landasan bagi perwujudan nilai-nilai tersebut dalam berbagai hubungan
yang terjadi antar manusia dan lingkungan hidup.
2. Agar bisa mengikuti kehidupan sosial
yang tertib, manusia memerlukan kesepakatan, pemahaman, prinsip dan ketentuan
lain yang menyangkut pola perilaku. Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam
berperilaku sehingga kehidupan dalam organisasi semakin bermakna. Setiap bentuk
kerja sama didasarkan pada kesepakatan yang dicapai bersama.
3. Karena dinamika manusia dengan segala
konsekuensinya baik bersifat norma moral maupun etika perlu dianalisa dan
dikaji ulang, hal ini dimaksudkan agar tetap relevan dalam memperkaya makna
kehidupan sesorang, kelompok, organisasi dan masyarakat luas yang pada gilirannya
memperlancar interaksi antar manusia.
4. Pentingnya etika dalam era modern
sekarang ini lebih jelas terlihat bila diingat bahwa etika menunjukkan kepada
manusia nilai hakiki dari kehidupan sosial dengan keyakinan agama, pandangan
hidup dan sosial. Dapat dikatakan bahwa etika berkaitan langsung dengan sistem
nilai manusia, etika mendorong tumbuhnya naluri moralitas, nilai-nilai hidup
yang hakiki dan memberi inspirasi kepada manusia untuk secara bersama-sama
menemukan dan menerapkan nilai-nilai tersebut bagi kesejahteraan dan kedamaian
umat manusia. (Sondang Siagian, 1996, 335-337).
0 Comments:
Posting Komentar