Jumat, Juni 30, 2017

📜 Kewajiban mengajarkan agama kepada anggota keluarga

Pemimpin rumah tangga memiliki tanggung jawab agama yang harus ditunaikan dalam rangka menjalankan firman Allah ta’ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [at-Tahrim: 6].

Catatan:
Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan kewajiban pemimpin rumah tangga untuk memberikan edukasi agama kepada anggota keluarga; mendidik; memerintahkan mereka berbuat kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.

Berikut ini beberapa perkataan ulama terkait tafsir ayat di atas.

Adh-Dhahak dan Muqatil rahimahumallah mengatakan,

 حق على المسلم أن يعلم أهله من قرابته وإمائه ما فرض الله عليهم وما نهاهم عنه

“Setiap muslim berkewajiban mengajari anggota keluarga dan budaknya apa yang diwajibkan dan apa yang dilarang Allah atas diri mereka.” [Syu’ab al-Iman. Disampaikan juga oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya].

Qatadah rahimahullah mengatakan,

يأمرهم بطاعة الله، وينهاهم عن معصيته، وأن يقوم عليهم بأمر الله يأمرهم به، ويساعدهم عليه

“Hendaklah dia memerintahkan mereka untuk menaati Allah, melarang mereka dari berbuat maksiat. Menerapkan perintah Allah pada diri mereka, memerintahkan dan membantu mereka untuk melaksanakannya.” [Tafsir Ibnu Katsir].

Sahabat Ali radhiallahu ‘anhu mengatakan,

علموهم وأدبوهم
 “Ajarkan ilmu agama dan etika kepada mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir].

Ilkiya ath-Thabari mengatakan,

فعلينا تعليم أولادنا وأهلينا الدين والخير، وما لا يستغنى عنه من الأدب

“Oleh karena itu, kita wajib mengajarkan anak dan istri kita ilmu agama, kebaikan, dan etika yang dibutuhkan mereka.” [Ahkam al-Quran].

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi untuk mengajari budak yang dimiliki seorang muslim, seorang yang statusnya tidak merdeka, bagaimana pendapat anda dengan anak dan istri anda yang statusnya seorang yang merdeka?

Al-Bukhari rahimahullah mengatakan dalam Shahih-nya, “Bab Mengajari Hamba Sahaya dan Istri”. Beliau kemudian menyampaikan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

ثَلَاثَةٌ لَهُمْ أَجْرَانِ... وَرَجُلٌ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَةٌ فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ

“Ada tiga orang yang akan mendapat pahala dua kali, (salah satunya adalah) seorang yang memiliki hamba sahaya wanita lalu memperlakukannya dengan baik, mendidiknya dengan baik, dan mengajarinya agama dengan sebaik-baiknya, kemudian dia membebaskan dan menikahinya.” [HR. Al-Bukhari].

Ibnu Hajar al-Aqsqalani rahimahullah mengatakan,

قوله : ( باب تعليم الرجل أمته وأهله (مطابقة الحديث للترجمة في الأمة بالنص وفي الأهل بالقياس ، إذ الاعتناء بالأهل الحرائر في تعليم فرائض الله وسنن رسوله آكد من الاعتناء بالإماء 

“Perkataan penulis “Bab Mengajari Hamba Sahaya dan Istri” merupakan hasil upaya harmonisasi hadits dengan judul bab, di mana pengajaran hamba sahaya ditunjukkan oleh teks hadits, sementara pengajaran istri ditetapkan melalui analogi, karena fokus perhatian untuk mengajari istri berbagai ketentuan yang diwajibkan Allah serta sunnah Rasul-Nya lebih ditekankan daripada fokus mengajari hamba sahaya.” [Fath al-Bari].

📚 Sumber: Naskah Buku Membentuk Rumah Tangga Islami

═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Daftar Broadcast WA Harian  Belajar Tauhid
Ketik Nama-Daerah-BT
Contoh: Boris-Jakarta-BT
kirim ke nomor admin 087871995959
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Like, follow & join:
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Facebook Fanspage: Belajar Tauhid [https://www.facebook.com/fp.belajartauhid/]
Instagram: @belajartauhid
Telegram: https://t.me/belajartawhid
═══ ¤❁✿❁¤ ═══

0 Comments: